Minggu, 26 Juni 2011

pelajaran Kapsel I

BAB I
SISTEM PEREDARAN DARAH

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas darah, pembuluh darah dan jantung sebagai pusat peredaran darah.
1. DARAH
Pada vertebrata darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan yang disebut plasma darah yang di dalamnya terkandung el-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
Fungsi utama darah pada manusia adalah sebagai berikut :
a. Mengangkut oksigen ke jaringan di seluruh tubuh.
b. Mengangkut sari-sari makanan (nutrien) ke seluruh tubuh.
c. Mengangkut sisa-sisa metabolisme, misalnya karbondioksida, urea, dan asam laktat ke alat ekskresi.
d. Mengedarkan hormon (hasil sekresi) dari kelenjar hormon ke tempat yang membutuhkan.
e. Melawan bibit penyakit, mengatur pH tubuh, mengatur suhu tubuh, serta melakukan mekanisme pembekuan darah.
a. Plasma Darah
Plasma darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dalam sendirinya jumlahnya dalam tubuh akan diatur, misalnya dengan proses ekskresi. Pada manusia plasma darah mengandung sekitar 92% air, protein dan senyawa organik lainnya.
b. Sel-sel Darah
Sel-sel darah adalah sel-sel yang hidup.kebanyaka sel-sel darah tidak membelah, melainkan langsung diganti oleh sel-sel baru dari sumsum tulang belakang. Ada tiga macam sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

2. PEMBULUH DARAH
Pada abad ke-17, penyelidikan tentang peredaran darah telah dilakukan oleh para ahli. Penelitian tersebut menemukan bahwah darah didalam tubuh mengalir melalui pembuluh-pembuluh darah.balik (vena) ditemukan oleh seorang ahli fisiologi dari inggris, yakni Wliliam Harvey (1578-1657) beliau mengadakan percoban dengan mengikat lengan atasnya tepat atas siku. Ternyata, saat merabah lengan bahwa, ia merasakan ada suatu pembesaran pembuluh yang kemudian dengan berbagai percobaan ahli lain disimpulkan bahwa pembuluh disebut adalah pembuluh balik (vena) yang membawah darah menuju jantung. Tiga puluh tahun kemudian seorang ahli anatomi italia Marcello Malpighi berhasil menemukan adanya pembuluh kapiler.
a. Pembuluh Nadi (Arteri)
Pada saat jantung berkontraksi (sistol), darah akan keluar dari bilik menuju pembuluh nadi (arteri). Pembuluh nadi adalah pembuluh yang membawa darah dari jantung dan umumnya mengandung banyak oksigen. Pembuluh ini tebal, elastis, dan memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat di jantung. Letak pembuluh nadi biasanya di dalam tubuh.
1) Pembuluh nadi besar (aorta)
2) Pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonaris)
b. Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balik adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung, yang umumnya mengandung karbon dioksida. Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :
1) Vena Kava
a) Vena Kava Superior
b) Vena Kava Interior
2) Vena Pulmonalis
3. JANTUNG
Jantung manusia terletak di rongga dada sebelah kiri, di atas diafragma. Jantung manusia mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna dan terletak di dalaam rongga dada serta terbungkus oleh perikardia.
A. PEREDARAN DARAH MANUSIA
Ada dua macam peredaran darah dalam tubuh manusia. Yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
 Peredaran darah kecil (jantung – paru-paru – jantung) : bilik kanan – arteri pulmonaris – paru-paru – vena pulmonalis – serambi kiri.
 Peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh – jantung) : bilik kiri – aorta – seluruh tubuh – vena kanan – serambi kanan.
B. KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
Kelainan dan gangguan pada sistem peredaran darah dapat ditimbulkan karena pewarisan sifat (keturunan), rusaknya alat peredaran darah akibat kecelakaan, atau akibat makanan tersebut yang dikonsumsi banyak mengandung lemak dan zat kapur.
1. Anemia (kurang darah), dikarenakan kurangnya kadar Hb atau kurangnya jumlah eritrosit dalam darah.
2. Varises adalah pelebaran pembuluh darah di betis.
3. Hemoroid (ambeien), adalah pelebaran pembuluh darah disekitar dubur (anus)
4. Hemofilia, ialah kelainan darah sukar membeku karena faktor hereditas atau keturunan.
5. Leukumia (kanker darah), ialah bertambahnya leukosit secara tak terkendali.
6. Embolus, ialah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
7. Talasemia, merupakan anemia akibat rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun.
8. Trombus, ialah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak.
C. SISTEM PEREDARAN DARAH HEWAN
Pada hewan metazoa (bersel banyak) tingkat tinggi ,seperti juga pada manusia, peredaran darahnya melalui pembuluh. Sistem transportasi hewan metazoa disusun oleh organ-organ berupa jantung, pembuluh darah, dan darah.
1. Sistem peredaran darah terbuka dan tertutup
Pada hewan tingkat tinggi terdapat dua tipe sistem peredaran darah, yaitu sistem peredaran terbuka dan sistem peredaran darah tertutup.
a. Sistem peredaran darah terbuka
Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah.dalam sistm peredaran darah terbuka tidak dapat dibedakan antara darah dan cairan intersisial (cairan yang mengisi ruang antar sel) karena tercampur. Hal ini merupakan karakteristik dari hewan. Anthropoda, misalnya belalang.
b. Sistem peredaran darah tertutup
peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah keseluruh tubuh melalui pembulu-pembulu darah. Pada sistem peredaran darah ini, darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena.
2. Sistem Peredaran Darah Pada Vertebrata
Berdasarkan cairan yang diedarkan, sistem peredaran darah pada vertebrata dibedakan menjadi dua macam , yaitu sisten peredaran darah dan sistem limfatik (peredaran getah bening). Berdasarkan cara peredarannya, sistem sirkulasi pada vertebrata ada dua macam, yaitu sistem peredaran darah terbuka pada limfa dan sistem peredaran darah tertutup pada darah.
Hewan-hewan tingkat tinggi memiliki peredaran melalui pembuluh. Sistem peredaran terbuka dijumpai pada Molluska dan Anthropoda. Sedangkan pada sistem peredaran darah tertutup dijumpai pada Annelida dan Vertebrata.

BAB II
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

A. Makanan Bergizi
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia.fungsi makanan antara lain menyediakan materi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki jaringan yang rusak.
1. Menu Seimbang \
Rumusan Menu Empat Sehat Lima Sempurna adalah sebagai berikut :
a. Nasi
Nasi merupakan makanan pokok bagi penduduk hampir semua wilayah indonesia. Nasi berasal dari padi. Dan dapat diganti sebagai karbohidrat lainnya, misalnya sorgum, ubi, jagung, kentang, talas, gandum, dll.
b. Sayur
Tiap daerah mempunyai nama khas hidangan sayur yang diramu dan dimasak dari berbagai macam bahan dan bumbu (rempah-rempah).misalnya sayurbobor, sayur asam, gudeg, oseng-oseng dll.
c. Lauk
Lauk pauk dapat berupa bahan makanan yang direbus atau digoreng begitu saja. Ada pula yang diramu atau dimasak dengan berbagai macam dan bumbu serta diberi nama khusus.
d. Buah
Hidangan buah dapat dimakan langsung tanpa dimasak. Contohnya : mangga, sawo, pisang, apel, anggua, salak dll.
e. Susu
Di dalam susu terkandung berbagai macam zat, terutama lemak, vitamin, protein dan kalsium.
ASI sangat penting untuk bayi karena selain zat-zat yang terkandung di dalamnya, juga untuk menjalin hubungan kejiwaan anatara ibu dan bayinya. Ibu yang menyusui dapat memperoleh keuntungan antara lain :
1) Menjarangkan kehamilan
2) Mempercepat pulihnya rahim
3) Terhindar dari kemungkinan timbulnya kanker payudara
4) Isapan bayi saat menyusu akan mendorong atot rahim untuk tetap berkontraksi sehingga dapat mencegah pendarahan setelah melahirkan.
B. SISTEM PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA
Secara umum proses pencernaan makanan pada manusia melalui dua tahap, yaitu:pencernaan fisik (mekanis) dan pencernaan kimiawi. Pencernaan fisik merupakan proses perubahan molekul makanan yang berukuran besar menjadi berukuran kecil, misalnya penghancuran makanan dengan gigi atau dengan otot lambung.
1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan terdiri dari rongga mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar (kolon), rektum dan anus.
2. Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Kelenjar pencernaan dalam sistem pencernaan manusia antara lain kelenjar saliva, kelenjar parotis, kelerjar submaksilaris, kelenjar subngualis, pankreas, dan hati.contoh kelenjar percernaan pada manusia adalah pankreas dan hati. Keduanya bekerja sama dalam pengaturan kadar gula darah. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin sekaligus endokrin. pankreas disebut sebagi kelenjar eksokrin karena menghasilkan getah-getah pankreas yang disekresikan ke usus halus sedangkan sebagai kelenjar endokrin,pankreas menghasilkan hormon, misalnya insulin dan glukagon.
3. Gangguan dan kelainan pada sistem pencernaan
a. Kolik
Kolik adalah rasa myeri pada perut karena mengkonsumsi makanan yang mengandung zat yang merangsang, misalnya cabe, lada dan jahe.
b. Konstipasi
Konstipasi (sembelit) adalah sulit buang air besar karena feses terlalu keras.
c. Peritonitis
Peritonitis adalah infeksi pada rongga perut.
d. Parotitis
Parotitis (penyakit gondok) adalah radang pada kelenjar parotis.
e. Sirosis hati
Sirosis hati adalah radang pada hati karena pergantian sel-sel hati dengan jaringan serabut.
f. Heart burn, keracunan makanan, ulkus peptikum, stomatitis, gastritis dll.
C. SISTEM PENCERNAAN MAKANAN HEWAN MAMALIA
Sistem pencernaan pada hewan mamalia pada umumnya sama dengan manusia, kecuali pada susunan dan bentuk gigi serta struktur lambung, ususnya, hewan pemamah biak dan hewan karnivora.
1. Rongga Mulut (kavum oris)Rongga mulut mamalia dibentuk oleh tiga atap, yaitu palatum durum (langit-langit keras), palatum mole (langit-langit lunak), serta velum palastini (bagian tepi). Dasar rongga mulut bersifat lunak. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Jenis gigi mamalia sama dengan gigi manusia, tetapi mengalami perubahan bentuk yang sesuai dengan cara hidupnya.
a. Gigi seri (dens insisivus)
Gigi seri berbentuk pahat dan berfungsi untuk memotong. Pada hewan pengerat (rodentia), gigi seri berfungsi untuk mengerat. Email hanya ada di bagian dataran muka. Di bagian ini gigi terus tumbuh.
Gigi taring (dens caninus)
b. Gigi taring berbentuk runcing dan berfungsi untuk menyobek. Pada hewan karnivora, gigi taring tumbuh dan berkembang dengan baik, sedangkan pada herbivora gigi taring tidak berkembang.
c. Geraham muka (Premolar)
Geraham muka berfungsi untuk mengunya. Bagian mahkotanya terdiri dari email yang melintang dan tajam.
d. Geraham belakang (Molar)
Geraham belakang berfungsi untuk mengunyah. Bentuknya sama dengan molar pada manusia.
2. Lambung
Proses pencernaan di lambung sapi adalah sebagai
berikut: Rumput atau daun-daunan di kunyah sekadarnya serta dicampur air ludah, lalu ditelan ke esofagus. Dari esofagus, makanan masuk ke rumen.
Di rumen terdapat simbiosis antara hewan pemamah biak dengan bakteri dan flagelata yang dapat menghasilkan enzim selulase. Bakteri yang mampu menghancurkan selulosa contohnya Cytophaga, sedangkan flagelata yang biasa terdapat dalam tubuh hewan ruminansia adalah Cypromonas subtilis. Akibat perombakan oleh flagelata ini, feses dapat digunakan untuk pupuk dan dapat pula digunakan sebagai bahan dalam pembuatan biogas melalui proses peragian.
Di retikulum, makanan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan kasar yang disebut bolus. Pada saat beristirahat, bolus yang disimpan sedikit demi sedikit dikeluarkan dari retikulum untuk dikunyah lagi. Sesudah itu ditelan lagi masuk retikulum, lalu ke omasum, dan selanjutnya ke abomasum.
Di abomasum ini terjadi pencernaan yang sebenarnya oleh enzim-enzim pencernaan.

3. Usus Halus (Intestinum)
di dalam usus halus terjadi perombakan terakhir dengan bantuan berbagai enzim dan proses penyerapan sari-sari makanan.intestinum (usus halus) berakhir dengan rektum dan lubang yang disebut anus.
Perjalanan makanan pada pencernaan hewan ruminansia
1. Rumput dimulut dikunyah
2. Esofagus
3. Rumen, pencernaan polisakarida, protein, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase
4. Retikulum , membentuk bolus
5. Mulut, dikunyah lagi
6. Retikulum
7. Omasum
8. Abomasum, pencernaan oleh enzim pencernaan.

BAB III
SISTEM PERNAPASAN

A. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Pada manusia, organ pernapasan utamanya adalah paru-paru (pulmo) dan dibantu oleh alat-alat pernapasan lain. Jalur udara pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh antara lain :
Rongga hidung faring (rongga tekak) laring trakea (batang tenggorok) bronkus paru-paru alveolus sel-sel tubuh.
1. Alat Pernapasan Manusia
a. Rongga hidung
Rongga hidung merupakan tempat yang paling awal dimasuki udara pernapasan. Udara pernapasan masuk melalui lubang hidung menuju rongga hidung.yang dilengkapi dengan silia dan selaput lendir yamg berguna untuk menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambuthidung, mengatur suhu udara penafasan danmenyelidiki adanya bau udara.
b. Faring
Dari ronga hidung, udara penafasan menuju faring. Faring (ronga tekak) merupakan ronga pertigaan ke arah saluran pencernaan (esofagus), saluran pernafasan dan saluran ronga hidung.
c. Laring
Dari faring, udar masuk ke laring.dalam laring terdapat selaput suara yang ketegangannya diatur oleh seradut-serabut otot sehinga dapat mengatur tingi renda nadasuara yang diperlukan. Keras lemahnya suara ditentukan oleh aliran udara yang melewati selaput suara.
d. Trakea
Dinding batang tengorok dan dinding bronkus terdiri atas hinga lapisal sel. Lapisan itu berturut-turut dari dalam adalah lapisan epitelium (bersilia dan berlendir), lapisan tulang rawan dengan otot polos, dan lapisan terluar terdiri dari jaringan pengikat.
e. Bronkus dan paru-paru
Bronkus masuk ke dalam paru-paru. Paru-paru (pulmo) terletak di dalam rongga dada di kanan dan kiri jantung.
f. Bronkiolus dan alveolus
Dari bronkus, udara masuk ke cabang bronkus yang semakin halus lagi yang disebut bronkiolus. Bronkiolus berakhir sebagai gelembung-gelembung halus yang disebut per veolus.
2. Proses Pernapasan
Proses pengambilan udara masuk ke dalam tubuh disebut inspirasi atau menarik nafas. Pengeluaran udara .pengeluaran udara dari dalam tubuh disebut ekspirasi atau menghembus nafas. Ada dua mekanisme penafasan, yaitu penafasan dada dan pernafasaanpert. Pernafasaan dada terjadi karena gerakan tulang-tulag rusuk oleh otot-otot antarrusuk. Pernapasan perut terjadi karena gerakan otot diafragma (sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut).
a. Inspirasi
Inspirasi terjadi jika otot-otot antarrusuk melakukan kontraksi sehingga tulang-tulang rusuk dan tulang dada terangkat keatas pada saat inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga letaknya agak mendatar. Diafragma akan mendesak rongga perut hingga 5 cm ke bawah. Akibatnya, rongga dada menyebabkan paru-paru ikut membesar, akibatnya tekanan udara dalam paru-paru berkurang sehingga udara luar masuk.

b. Ekspirasi
Ekspirasi terjadi jika otot otot antar rusuk relaksasi,yaitu tulang rusuk dan tulang dada turun kembali pada kedudukan semula sehingga rongga dada mengecil.ekspirasi juga terjadi jika otot diafragma mengendur kembali pada kedudukan semula,sehingga rongga dada mengecil dan paru paru pun ikut mengecil.oleh karena volume paru paru berkurang maka tekanan udara dalam paru paru bertambah,akibatnya udara keluar.
c. Volume udara pernafasan dalam paru paru
Dalam keadaan normal,volume udara inspirasi dan udara ekspirasi ± 500 ml dan di sebut udara pernafasan atau volume tidal.volume tidal dapat berubah,tergantung aktivitas tubuh.dari 500 ml hanya sampai di saluran pernafasan.dengan menarik nafas dalam-dalam,olahragawan dapat menambah udara cadangan inspirasi (udara komplementer) menjadi ±1.500 ml dan menambah cadangan ekspirasi (udara suplementer) menjadi ± 1.500 ml. Sementara itu, ± 1.000 ml udara sisa yang selalu berada dalam paru-paru tidak dapat diekspirasikan disebut udara residu. Jumlah udara pernapasan 3.500 ml inilah yang disebut kapasitas vital paru-paru. Kapasitas vital paru-paru ditambah udara residu disebut kapasitas total. Alat untuk mengukur kapasitas vital paru-paru disebut spirometer.
d. Gas o2 dan CO2 dalam Tubuh
Oksigen sangat diperlukan dalam semua kegiatan tubuh. Oleh karena itu, pemasukan oksigen dari luar kedalam tubuh tidak boleh terhenti.difusi oksigen dari paru-paru ke sel-sel jaringan tubuh terjadi akibat perbedaan tekanan oksigen. Pada waktu tekanan udara luar satu atmosfer (760 mmHg), besarnya tekanan oksigen di paru-paru ± 150 mmHg, di arteri ± 100 mmHg, di vena ± 40 mmHg, dan jaringan ± 40 mmHg, dan di jaringan ± 40 mmHg, sehingga oksigen dapat berdifusi ke sel-sel jaringan tubuh. Pada saat tekanan oksigen di arteri 100 mmHg,setiap 100 ml darah dapat mengangkut 19 ml oksigen.dari 19 ml oksigen tersebut, 12 ml oksigen ikut terbawa darah dalam vena, sedangkan 7 ml di sampaikan ke sel-sel jaringan tubuh. Jadi, seorang laki-laki yang memiliki 5 liter darah dapat menyampaikan 350 ml oksigen setiap satu kali peredaran darah.
3.kecepatan pernafasan
Kecepatan pernafasan (frekuensi pernafasan ) di pengaruhi oleh jenis kelamin, umur, suhu badan, posisi tubuh, dan kegiatan. Frekuensi pernafasan pada orang dewasa normal dan sehat berkisar antara 15-20 per menit. Frekuensi pernafasan pria lebih kecil dari pada frekuensi pernafasan wanita. Jadi, pernafasan wanita lebih cepat dari pada pernafasan laki-laki. Semakin tua umur seseorang, pernafasan semakin lambat. Semakin tinggi tubuh seseorang, pernafasan semakin lambat. Pernafasan orang yang berbaring lebih cepat dari pada orang yang duduk atau berdiri. Demi kian pula orang yang tidak melakukan kegiatan, (sedang beristirahat ) pernafasannya lebih lambat dari pada orang yang bekerja keras kekurangan oksigen menyebabkan kecepatan pernafasan bertambah, sedangkan jika konsentrasi karbon di oksida
Gerakan pernafasan diatur oleh sistem saraf pusat pada medula oblongata (sumsum penyambung )yang terdiri dari pusat inspirasi dan pusat ekspirasi. Kedua pusat ini bekerja bergantian sehingga terjadi ritme pernafasan. Saraf pusat juga dapat mempengaruhi dalamnya pernafasan,meskipun terbatas.misalnya,jika kita menahan atau berhenti bernafas sampai batas waktu tertentu (marieb dan mallat 2001;marieb 2004).
B. kelainan dan gangguan pada sistem pernafasan
Sistem pernaasan dapat mengalami gangguan. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh kuman,polusi Udara,atau faktor keturunan (genetik)
1. Berkurangnya jumlah hemoglobin
Berkurangnya hemoglobin dalam darah akan menghambat proses penyampaian oksigen kedalam sel-sel tubuh. Berkurangnya hemoglobin dapat disebabkan oleh Anemia atau perdarahan berat.
2. Keracunan Gas CN (sianida) dan atau CO (Karbon Monoksida)
Keracunan gas ini mengganggu proses pengikatan O2 oleh darah karena gas CN dan CO memiliki daya ikat jauh lebih tinggi terhadap hemoglobin dari pada daya ikat hemoglobin terhadap O2. Jika 70-80% hemoglobin dalam darah mengikat CO dan membentuk HbCO maka dapat menyebabkan kematian. Gangguan pengangkutan oksigen ke sel-sel tubuh/jaringn tubuh disebut asfikasi.
3. Kanker paru-paru
Penyakit ini dapat dipicu oleh polusi udara dan polusi asap Rokok yang mengandung hidro karbon termasuk benzoprimen. Kanker paru-paru menyebabkan paru-paru rusak dan tidak dapat berfungsi lagi.
4. Emfisema
Penyakit paru-paru degenartif ini terjadi karena jaringan paru-paru kehilangn elasitasnya akibat gangguan jaringan elastik dan kerusakan dinding diantara alveoli. Pada emfisema stadium lanjut , inspirasi dan ekspirasi terganggu dan beban pernapasan meningkat sehingga timbul komplikasi seperti hipertensi pulmonal atau pembesaran jantung yang di ikuti gagal jantung. Emfisema umumnya disebabkan oleh kebiasaan merokok, polusi asap rokok dan polusi udara.
5. Asma
Penyakit ini terjadi akibat penyaempitan saluran pernapasan. Asma ditandai dengan meninggi (wheezing),batuk, dan rasa sesak didada secara berkala atau kronis. Penyempitan saluran pernapasan dapat disebabkan oleh :
a. Sumbatan jalan nafas yang sebagian reversibel.
b. Radang jalan nafas sehingga merusak sel epitel saluran pernapasan.
c. Reaksi yang berlebihan pada jalan nafas terhadap berbagai rangsang, misalnya reaksi alergi.
Seranggan asma biasanya lebih berat saat malam dan dini hari, karena pada saat itu terjadi penyempitan pada Bronkus akibat udara dingin. Penderita asma biasanya diobati dengan obat-obatan yang disebut Bronkodilator. Obat ini tidak diminum atau disuntikkan ke penderita tetapi digunakan sebagai inhaler (dihirup).
6. TBC (tuberkulosis)
Dapat mengganggu difusi oksigen karena timbulnya bintil-bintil kecil pada lveolus yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penderita biasanya beatuk berat, yang dapat disertai batuk darah dan badan menjadi kurus.
7. Pneumonia
Infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae menyebabkan penyakit pneumonia ( Radang paru-paru atau radang dinding alveolus).
8. Radang
Penyakit radang pada Bronkus disebur Bronkitis, radang pada hudung disebur rintis,radang disebelah atas rongga hidung disebutsinusitis,radang pada laring disebut laringitis, dan radang pleura (selaput pembungkus paru-paru) disebut pleuritis. Adanya penyumbatan di rongga faring dan laring karena difteri,laringitis,atau tetanus (kejang otot) sering ditanggulangi dengan melakukan Trakeostomi (melubangi trakea).
9. Tonsilitis
Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil (amandel). Tonsil adalah kelompok jaringan limfoid yang terdapat di rongga mulut. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil akan membengkak (radang). Pembengkakan tonsil dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan. Jika peradangan tonsil sangat mengganggu tonsil dapat dihilangkan melalui operasi.


BAB IV
SISTEM EKSKRESI

A. Sistem Ekskresi Manusia
Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu.
Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit.
1. Defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
2. Ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.
3. Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
4. Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).
Fungsi Sistem Ekskresi
1. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh
2. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
3. Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)
Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari:
1. Paru-paru,
2. Hati,
3. Kulit, dan
4.Ginjal.
1. PARU-PARU (PULMO)

Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.
 FUNGSI PARU-PARU
• paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung

 KELAINAN-KELAINAN PADA PARU-PARU
1. Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
2.Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
3.Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.
 CARA MENGATASI KELAINAN PADA PARU-PARU
1. Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi secara teratur
2. Berolah raga dengan teratur
3. Istirahat minimal 6 jam per hari
4. Mengindari konsumsi rokok, minum minuman beralkohol dan narkoba
5. Hindari Stress

2. HATI (HEPAR)

Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di dalam rongga perut sebelah kanan. Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2 kilogram pada orang dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri.
Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu.
 FUNGSI HATI
1. Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah
2. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit
3. Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan gula
4. Membentuk protein tertentu dan merombaknya
5. Tempat untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin
6. Tempat pembentukan protrombin yang berperan dalam pembekuan darah
Zat warna empedu hasil perombakan sel darah merah yang telah rusak tidak langsung dikeluarkan oleh hati, tetapi dikeluarkan melalui alat pengeluaran lainnya. Misalnya, akan dibawa oleh darah ke ginjal dan dikeluarkan bersama-sama di dalam urin.
 KELAINAN-KELAINAN PADA HATI

Gangguan pada hati yang umumnya dijumpai di masyarakat saat ini adalah HEPATITIS atau PENYAKIT KUNING. Disebut demikian karena tubuh penderita menjadi kekuningan, disebabkan zat warna empedu beredar ke seluruh tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh serangan virus yang dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik dan transfusi darah.
Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit hepatitis yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan menjadi virus hepatitis A, B, C, D, E, G, dan TT.
Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah:
1. Hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA)
2. Hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB)
3. Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC)
 MENGATASI KELAINAN-KELAINAN PADA HATI

1. Pemberian vaksinasi
2. Makan makanan yang sehat
3. Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang
4. Berolahraga dengan teratur
5. Sterilisasi penggunaan jarum suntik
6. Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan)
3. KULIT (INTEGUMEN)
Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.
 FUNGSI KULIT
Fungsi kulit antara lain sebagai berikut:
- mengeluarkan keringat
- pelindung tubuh
- menyimpan kelebihan lemak
- mengatur suhu tubuh, dan
- tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan
bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet
 Proses Pembentukan Keringat
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
Kelainan pada kulit yang banyak dialami oleh para remaja adalah jerawat. Ada tiga tipe jerawat, yaitu:
1. Komedo
2. Jerawat biasa
3. Cystic Acne (Jerawat Batu/Jerawat Jagung)
Banyak jenis obat dan perawatan yang ditawarkan untuk menghilangkan jerawat. Namun, sesungguhnya alam sudah menyediakan aneka tanaman yang mampu menghilangkan jerawat.
Mengatasi Kelainan Pada Kulit
Kulit perlu mendapat perawatan yang tepat agar senantiasa sehat. Berikut 4 langkah perawatan kulit yang sangat mendasar:
1. Makan Makanan Yang Mengandung Nutrisi

Kulit seperti juga organ tubuh lain, terdiri atas sel-sel yang berkembang dan membutuhkan berbagai nutrisi. Nutrisi pada kulit digunakan untuk mengaktifkan sirkulasi darah ke kulit, menjaga kelenturan dan kekencangan kulit serta mencegah oksidasi lemak yang menyebabkan kulit menjadi kering.
2. Minum Air Putih Minimal 8 Gelas Setiap Hari

Air berfungsi sebagai media untuk mengangkut dan membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh dan mencegah kekeringan. Selain 8 gelas air segar setiap hari, asupan cairan yang baik bagi kulit bisa didapatkan dari buah dan sayuran.
3. Berolahraga Dengan Teratur

Olahraga teratur 3 kali seminggu akan membantu kelancaran sirkulasi darah, sehingga asupan nutrisi kulit terpenuhi.
4. Mandi Untuk Membersihkan Badan

Mandi secara teratur menggunakan sabun, bermanfaat menghilangkan lemak dan kotoran pada permukaan kulit. Namun kita perlu berhati-hati dalam memilih sabun, karena detergen yang terkandung di dalamnya cenderung meningkatkan pH kulit sehingga dapat menyebabkan kekeringan pada kulit.

4. GINJAL (REN)

Dunia kedokteran biasa menyebutnya ‘ren’ (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus.
 FUNGSI GINJAL

1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang

 PROSES PEMBENTUKAN URINE

Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.
1. Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan.
Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.
Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya
2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin.
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal.
Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra.
Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
 KELAINAN PADA GINJAL

1. Gagal Ginjal
Gagal ginjal merupakan kelainan pada ginjal dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme.
Penyebab terjadinya gagal ginjal antara lain disebabkan oleh:
1. Makan makanan berlemak
2. Kolesterol dalam darah yang tinggi
3. Kurang berolahraga
4. Merokok, dan
5. Minum minuman beralkohol.
 Mengatasi Gagal Ginjal
Kemajuan ilmu pengetahuan, memungkinkan fungsi ginjal digantikan. Penggantian fungsi tersebut dikenal dengan Renal Replacement Therapy (RRT) atau Terapi Pengganti Ginjal (TPG). Ada dua cara TPG, yakni transplantasi/cangkok ginjal dan dialisis/cuci darah . Dialisis/cuci darah dibedakan menjadi:
1. HD (Hemodialisis), dialisis dengan bantuan mesin
2. PD (Peritoneal Dialisis), dialisis melalui rongga perut
3. Batu Ginjal
Urine banyak mengandung mineral dan berbagai bahan kimiawi. Urin belum tentu dapat melarutkan semua itu. Apabila kita kurang minum atau sering menahan kencing, mineral-mineral tersebut dapat mengendap dan membentuk batu ginjal.
Batu ginjal merupakan kristal yang terlihat seperti batu yang terbentuk di ginjal. Kristal-kristal tersebut akan berkumpul dan saling berlekatan untuk membentuk formasi “batu”. Apabila batu tersebut menyumbat saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih, saluran kemih manusia yang mirip selang akan teregang kuat karena menahan air seni yang tidak bisa keluar. Hal itu tentu menimbulkan rasa sakit yang hebat.
BAB V
SISTEM REGULASI (KOORDINASI)

A. Sistem Regulasi Manusia
1. Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemprosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron
 Cara Kerja Sistem Saraf
Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut :
a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra
b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak
d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.
 Skema terjadinya gerak sadar
Rangsang -reseptor – sel saraf sensorik – otak-sel saraf motorik-efektor- tanggapan.
2. Sistem Hormon

Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya.
• Hipofisa (Pituitary)
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis hormon.
Letaknya di otak
Macam hormon yang dihasilkan :
1) Somatotropin: berfungsi mempercepat pertumbuhan
2) Prolaktin : berfungsi mengantar kegiatan kelenjar susu
3) Tireotropin: mempengaruhi aktivitas kelenjar tiroid
4) Adnecorticotropin : mempengaruhi aktivitas kelenjar anak ginjal bagian kortek
5) Gonadotropin: mempengaruhi aktivitas ovarium atau testis
6) Vasopresin: mengatur penyempitan pembuluh darah
7) Oksitosin : mengatur kontraksi otot uterus pada saat melahirkan.
- Kelenjar gondok (kelenjar tiroid)
Hormon yang dihasilkan yaitu tiroksin dan berfungsi mengatur pertumbuhan dan metabolisme. Letak kelenjar di sekitar jakun.
- Kelenjar anak gondok (kelenjar paratiroid)
Terletak di dekat kelenjar gondok. Hormon yang dihasilkan yaitu parathormon dengan fungsi mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam darah.
- Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal)
Terletak menempel pada bagian atas ginjal. Bagian kulit menghasilkan kortison yang berfungsi mengatur metabolisme dan mengatur keseimbangan air dan garam.
Sedang bagian sumsum (medulla) menghasilan adrenalin (epinefrin) yang berfungsi mempengaruhi denyut jantung, mengatur otot-otot kandung kencing juga mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glikogen menjadi glukosa.
- Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas bagian pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormon insulin. Fungsi hormon ini mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glukosa menjadi glikogen.
- Kelenjar kelamin
Pada laki-laki
Terletak dibagian testis. Hormon yang dihasilkan yang terpenting yaitu testosteron yang berfungsi mempertahankan proses pembentukan sperma dan menumbuhkan ciri-ciri kelainan sekunder
Pada wanita
Terletak pada ovarium. Hormon yang dihasilkan :
1) Estrogen, untuk mempertahankan pembentukan ovum dan ciri-ciri kelainan sekunder
2) Progesteron, mengatur pembentukan plasenta dan produksi air susu.
3. Indera Manusia
Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam indera yaitu :
• Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)
• Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indera keseimbangan (statoreseptor)
• Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)
• Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor)
• Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)
Tiap indera akan berfungsi dengan sempurna apabila :
1. Indera tersebut secara anatomi tidak ada kelainan
2. Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik
3. Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja dengan baik
4. Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja dengan baik.
Mata (Indra Penglihat)
- Letak mata didalam rongga mata yang dilapisi/beralaskan lapisan lemak
- Mata merupakan penglihatan untuk menerima rangsang cahaya
- Bagian mata yang peka terhadap cahaya adalah bagian bintik kuning yang terdapat pada lapisan retina.
- Kita dapat melihat benda setelah rangsang cahaya diterima retina tepat pada bintik kuning, kemudian rangsangan diteruskan oleh urat saraf otak ke pusat penglihatan di otak
Telinga (Indra Pendengar)
- Telinga adalah tempat beradanya indera pendengaran yang memiliki saraf pendengaran
- Telinga terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
- Pada bagian rumah siput tersebut terdapat ujung saraf yang berhubungan dengan pusat pendengaran
- Didalam telinga juga terdapat alat keseimbangan yang terletak pada tiga saluran setengah lingkaran.
Kulit (Indra Peraba dan Perasa)
- kulit berfungsi sebagai indera perasa dan peraba
- kulit peka terhadap rangsang yang berupa panas, dingin, tekanan, sentuhan dan sakit/nyeri
Lidah (Indra Pengecap)
- Lidah berfungsi sebagai indera pengecap
- Indera pengecap tersebut terletak pada bagian permukaan atas terbagi menjadi beberapa daerah yang peka terhadap rasa yang berbeda-beda (manis, pahit, asin dan masam)
- Permukaan lidah juga dapat merasakan panas, dingin, kasar, halus dan nyeri.
Hidung (Indra Pembau)
- Hidung berfungsi sebagai indera pembau
- Ujung-ujung saraf pembau terletak pada selaput lender rongga hidung bagian atas, kerang hidung atas dan permukaan atas kerang hidung yang tengah.
- Pada ujung saraf pembau terdapat selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab
- Bau yang busuk pada rongga hidung waktu kita menarik napas ditangkap oleh ujung saraf kemudian dibawa ke pusat pembau di otak sehingga kita dapat menerima rangsang bau.
 Kelainan dan Penyakit Indera
➔ Miopi atau rabun jauh

Yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh didepan retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau garis tengash mata panjang. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa negatif.
➔ Hypermetropi atau rabun dekat

Yaitu kelainan mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh dibelakang retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau garis tengah mata pendek. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa positif.
➔ Presbiopi

Yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk berakomodasi. Penderita kelainan ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa positif dan lensa negative.

➔ Rabun Senja

Kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A. Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja.

➔ Katarak

Yaitu mengaburnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau juga factor usia.
➔ Epilepsi
Epilepsi adalah suatu penyakit yang terjadi karena dilepaskannya letusan-letusan listrik (impuls) pada neuron-neuron diota. Penyebabnya antara lain terdapatnya jaringan-jaringan parut diotak dari bekas luka sewaktu kelahiran atau karena infeksi, tumor, dan gangguan metabolisme.
➔ Amnesia
Amnesia adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengenali kejadian-kejadian atau mengingat apa yang terjadi dalan suatu periode di masa lampau akibat goncangan batin atau cedera otak.

Rabu, 22 Juni 2011

Kalainan dan gangguan pada sistem pernapasan

Sistem pernaasan dapat mengalami gangguan. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh kuman,polusi Udara,atau faktor keturunan (genetik)
1. Berkurangnya jumlah hemoglobin
Berkurangnya hemoglobin dalam darah akan menghambat proses penyampaian oksigen kedalam sel-sel tubuh. Berkurangnya hemoglobin dapat disebabkan oleh Anemia atau perdarahan berat.
2. Keracunan Gas CN (sianida) dan atau CO (Karbon Monoksida)
Keracunan gas ini mengganggu proses pengikatan O2 oleh darah karena gas CN dan CO memiliki daya ikat jauh lebih tinggi terhadap hemoglobin dari pada daya ikat hemoglobin terhadap O2. Jika 70-80% hemoglobin dalam darah mengikat CO dan membentuk HbCO maka dapat menyebabkan kematian. Gangguan pengangkutan oksigen ke sel-sel tubuh/jaringn tubuh disebut asfikasi.
3. Kanker paru-paru
Penyakit ini dapat dipicu oleh polusi udara dan polusi asap Rokok yang mengandung hidro karbon termasuk benzoprimen. Kanker paru-paru menyebabkan paru-paru rusak dan tidak dapat berfungsi lagi.
4. Emfisema
Penyakit paru-paru degenartif ini terjadi karena jaringan paru-paru kehilangn elasitasnya akibat gangguan jaringan elastik dan kerusakan dinding diantara alveoli. Pada emfisema stadium lanjut , inspirasi dan ekspirasi terganggu dan beban pernapasan meningkat sehingga timbul komplikasi seperti hipertensi pulmonal atau pembesaran jantung yang di ikuti gagal jantung. Emfisema umumnya disebabkan oleh kebiasaan merokok, polusi asap rokok dan polusi udara.
5. Asma
Penyakit ini terjadi akibat penyaempitan saluran pernapasan. Asma ditandai dengan meninggi (wheezing),batuk, dan rasa sesak didada secara berkala atau kronis. Penyempitan saluran pernapasan dapat disebabkan oleh :
a. Sumbatan jalan nafas yang sebagian reversibel.
b. Radang jalan nafas sehingga merusak sel epitel saluran pernapasan.
c. Reaksi yang berlebihan pada jalan nafas terhadap berbagai rangsang, misalnya reaksi alergi.
Seranggan asma biasanya lebih berat saat malam dan dini hari, karena pada saat itu terjadi penyempitan pada Bronkus akibat udara dingin. Penderita asma biasanya diobati dengan obat-obatan yang disebut Bronkodilator. Obat ini tidak diminum atau disuntikkan ke penderita tetapi digunakan sebagai inhaler (dihirup).
6. TBC (tuberkulosis)
Dapat mengganggu difusi oksigen karena timbulnya bintil-bintil kecil pada lveolus yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penderita biasanya beatuk berat, yang dapat disertai batuk darah dan badan menjadi kurus.
7. Pneumonia
Infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae menyebabkan penyakit pneumonia ( Radang paru-paru atau radang dinding alveolus).
8. Radang
Penyakit radang pada Bronkus disebur Bronkitis, radang pada hudung disebur rintis,radang disebelah atas rongga hidung disebutsinusitis,radang pada laring disebut laringitis, dan radang pleura (selaput pembungkus paru-paru) disebut pleuritis. Adanya penyumbatan di rongga faring dan laring karena difteri,laringitis,atau tetanus (kejang otot) sering ditanggulangi dengan melakukan Trakeostomi (melubangi trakea).
9. Tonsilitis
Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil (amandel). Tonsil adalah kelompok jaringan limfoid yang terdapat di rongga mulut. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil akan membengkak (radang). Pembengkakan tonsil dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan. Jika peradangan tonsil sangat mengganggu tonsil dapat dihilangkan melalui operasi.


Merokok dan kesehatan
Berbagai penelitian membuktikan bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan.merokok dapat mengganggu saluran pernapasan,menyebabkan hilangnya nafsu makan,rasa mual,napas pendek, dan ketidak teraturan detak jantung.bahkan telah diketahui bahwa merokok menyebabkan penyakit saluran pernapasan kronis dan sering menyebabkan kematian.perokok berpeluang besar terkena kanker paru-paru,tenggorokan,dan lidah.selain itu juga perokok dapat terkena emfisema dan bronkitis.
Kandungan rokok.
Pada daun tembakau segar, nikotin terikat pada asam organik. Nikotin akan terikat pada asam itu jika daun dikeringkan berlahan-lahan.
Pada saat rokok dibakar,nikotin akan keluarbersama asap rokok, selain mengandung nikotin asap rokok juga mengandung senyawa pirimidin,amonia,karbon dioksida,karbon monoksida,asam organik,keton,aldehid,dan tar.
Semua zat tersebut bersifat mengganggu membran lendir yang terdapat pada mulut dan saluran pernapasan. Nikotin adalah cairan bening yang menjadi kecoklatan kalau tercampur udara. Nikotin dapat masuk ke dalam tubuh melalui paru-paru dan saluran pencernaanjika zat tersebut tercampur air liur dan tertelan. Dari nikotin yang masuk kedalam tubuh,sebanyak 5-15% akan keluar lagi bersama urin tanpa nengalami perubahan.. sisanya ±85% diubah dalam tubuh menjadi senyawa sederhana dan akan mengalami dekomposisi di dalam hati.
Dari sekia banyak kandungan berbahaya dalam asap rokok, 3 bahan pokok yang paling berbahaya
1) Nikotin
Nikotin dalam jumlah kecil empunyai pengaruh menenangkan,tetapi dapat menyebabkan radang saluran pernapasan. Dalam jumlah yang besar nikotin sangat berbahaya ;20-50 mg nikotin dapat menyebabkan prnapasan terhenti. Bagi orang yang bukan perokok atau tidak biasa merokok, menghisap 1-2 mg nikorin saja sudah menyebabkan pusing,sakit kepala,mual dan muntah, berkeringat serta terasa sakait pada daerah lambung. Nikotin menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung. Sehingga pekerjaan jantung lebih berat.nikotin juga dapat menyebabkan ketagihan.
2) Karbon monoksida (CO)
Karbon monoksida merupakan gas beracun yang tidak berbau. Daya afintas Hb (hemoglobin) darah terhadap karbon monoksiada lebih kuat dibandingkan terhadap oksigen, akibatnya oksigen tersingkir dan tidak dapat digunakan oleh tubuh.efek selanjutnya adalah pembuluh darah akan menyempit dan mengeras sehingga mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah.
Satu rokok yang dibakar mengandung 3-6%CO. Gabungan CO dengan Nikotin dapat mengakibatkan para prokok menderita penyakit penyempitan & penyumbata pembuluh darah.
3) Tar
Tar adalah komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa setelah nikotin dan tetesan-tetesan cairannya dihilangkan tar mempunyai efek karsinogenik (menyebabkan Kanker)
Sebatang rokok menghasilakan 10-30 MgTar. Kadar tar dalam rokok inilah yang berhubungan dengan resiko timbulnya kankar.




Teknologiyang berkaitan dengan sistem pernafasan

1. Intubisi endotrakea dan trakeostomi

Kedua cara ini dilakukan untuk menjaga agar trakea tetap terbuka. Intubasi endotrakea sering dilakukan terhadap pasien yang baru saja mengalami operasi. Caranya dengan memasukkan selang kedalam trakea. Cara yang sering dilakukan saat ini adalah trakeostomi, yaitu dengan cara melubangi trakea. Trakeostomt umumnya dilakukan oleh ahli bedah untuk memasukkan alat untuk mengeluarkan sekresi dari cabang bronkus atau saluran pernafasan lain untuk meningkatkan kerja paru paru.

2. Radiasi menggunakan sinar X

Penyinaran bagian dalam (Rontgen) sering dilakukan untuk mendiagnosis penyakit alat pernafasan, misalnya kanker paru paru. Cara kerja alat rontgen sebagai berikut : pasien menarik nafas dalam-dalam dan berdiri tegak menghadap lapisan film. Mesin rontgen berada 2 meter dibelakang pasien. Sinar X akan menyinari bagian tubuh dari belakang, untuk masuk melewati tubuh dan keluar di bagian depan. Metode ini disebut PA ( Posterior ke Anterior ), merupakan metode umum yang dilakukan. Jika mesin ada didepan pasien sehingga sinar X masuk dari bagian depan dan keluar di bagian belakang, metodenya disebut AP (Anterior ke Posterior).